Skip to main content

Pengalaman (BUKAN) Warlok ANC Terpadu di Jogja 🏥

Hari ini, 21 Maret 2023 saya baru saja selesai menjalani ANC Terpadu. Salah satu program pemerintah yang diwajibkan untuk pemeriksaan kesehatan fisik dan psikis ibu hamil (more info bisa dibaca disini: https://dinkes.jogjaprov.go.id/berita/detail/anc-terpadu-ibu-hamil-10t-anc-terpadu-berkualitas-hamil-sehat-melahirkan-selamat-bayi-sehat). Dan luar biasa, selesai hanya dalam beberapa jam saja! Oh ya, informasi yang saya terima dari nakes, untuk di Jogja seluruh ibu hamil yang akan menjalani proses persalinan di fasilitas publik (klinik kebidanan, puskesmas, dan rumah sakit) wajib mendapatkan ANC Terpadu.

Singkat cerita, saya datang ke Puskesmas Depok II (Condongcatur, Sleman) yang berjarak sekitar 3km dari rumah, pukul 08.30 WIB. *agar informasi ini lebih mudah diakses bagi pembaca, saya sajikan dalam poin saja, ya.. kurang lebih begini alurnya.

  • Di pintu masuk, saya mengambil nomor antrian dan menunggu panggilan.
  • 15 menit menunggu, saya diarahkan ke bagian Pendaftaran dan Rekam Medis konter 2. Setelah data-data saya diisi (cukup menunjukkan KTP dan menjawab pertanyaan terkait data diri), saya diarahkan ke gedung sebelah Utara gedung utama menuju Poli KIA. 
  • Di Poli KIA, saya bertemu 2 bidan dan ditanya riwayat kehamilan sebelumnya, keluhan selama hamil, vitamin yang dikonsumsi dan terakhir USG. Alhamdulillah janin dalam kondisi aktif, detak jantung normal, dengan usia kandungan 19 Minggu. Saya juga mendapat satu suntikan TT di lengan kiri, karena dari kota asal sebelumnya saya belum pernah mendapatkan suntikan ini.
  • Kemudian, saya harus kembali ke gedung utama untuk pemeriksaan Laboratorium. Di laboratorium, saya menunggu sekitar 10 menit untuk pengambilan darah dan tes urin. Dan saya diminta untuk standby menunggu di Poli KIA kembali.
Oh ya, tadi saya juga memfoto jadwal untuk ANC di Puskesmas yang saya kunjungi. Tidak harus terdaftar BPJS pada wilayah ini, siapa saja boleh selama dalam kondisi hamil dan akan dikenakan biaya Rp25.000 bagi yang BPJS nya tidak terdaftar pada wilayah kerja Puskesmas Depok.

  • Sekitar 10 menit menunggu di Poli KIA, saya dipanggil untuk mengambil vitamin tambah darah, buku pink KIA, dan nakesnya juga menjelaskan hasil cek laboratorium, Alhamdulillah semuanya dalam kondisi baik, hanya tensi saja yang sedikit rendah. Untuk hasil lab sendiri tidak boleh dibawa pulang oleh pasien, namun boleh difoto. Dari hasil lab, ada sekitar 18 item pemeriksaan mulai dari Hb, warna dan kejernihan urin, protein, HIV, Sipilis, bilirubin, dan masih banyak lagi.
  • Lalu, saya ke Poli Gizi. Di Poli Gizi, ahli gizi mengedukasi terkait gizi yang harus saya konsumsi dan perhatikan selama hamil.
  • Selanjutnya, saya kembali ke gedung utama untuk pemeriksaan di Poli Gigi, Poli Umum, dan terakhir Poli Psikologi. Di Poli Psikologi, psikolog menanyakan apakah punya trauma persalinan sebelumnya, apakah saya bahagia pada kehamilan kali ini, apakah pernah mengalami baby blues, dan hal-hal lainnya terkait kesehatan psikis saya. 

Dari semua nakes yang saya temui, seluruhnya sangat baik, responsif, dan cekatan. Sekitar pukul 11.15 WIB seluruh rangkaian ANC tuntas. Artinya, saya hanya membutuhkan waktu kurang dari 3 jam saja untuk pemeriksaan ANC terpadu di Puskesmas Depok II. Alhamdulillah...

Comments

Popular posts from this blog

I'm Just a Mom 🍓

Hai.... Jumpa lagi! Setelah beberapa bulan lama nya tidak menulis, lumayan bingung rasanya mau menuliskan apa di tengah-tengah kesibukan aktivitas rumah tangga, perkuliahan, riset, dan lain sebagainya.  Setelah beberapa bulan pasca melahirkan, saya kembali merasakan drama, naik-turun, dan serunya jadi Ibu yang punya bayi. Bayi yang lahir ke dunia ini pada tanggal 15 Agustus 2023, atas izin Allah dimudahkan segala prosesnya. Dan tepat 1 Minggu setelahnya, bayi dengan tubuh mungil itu sudah harus saya titipkan ke Ibu saya di rumah, 5-8 jam lamanya (hampir) setiap hari. Sebenarnya, ini bukan kali pertama saya 'meninggalkan' anak. Tahun 2019, saat usia anak pertama saya 7 bulan, saya diterima bekerja di salah satu kampus. Hanya saja, kali ini terasa lebih awal. Jadi, kalau saat ini orang-orang bertanya apakah saya sedih meninggalkan bayi di rumah, saya bingung harus menjawab apa. Apa ekspektasi orang atas jawaban yang akan saya berikan? Dari 2 pengalaman 'meninggalkan' anak

OMG! Quarter Life Crisis Menyerang!

Galau, overthinking , gelisah, bingung, ketakutan, sampai frustasi kerap mengganggu psikis seseorang di seperempat abad usianya. Kira-kira di usia 18-30 tahun. Umumnya, seseorang di usia ini   merasa tidak mempunyai arah, khawatir, bingung, dan galau akan ketidakpastian kehidupannya di masa yang akan datang. Biasanya, kekhawatiran ini meliputi isu karir, percintaan, ekonomi dan kehidupan sosial. Bahkan, juga ada yang mempertanyakan hingga meragukan tujuan dan alasannya hidup. Duh, gawat juga ya ... Fase ini dinamakan Quarter Life Crisis (QLC) . Di fase ini, setidaknya ada 3 tuntutan untuk seseorang: Kedewasaan Arah hidup Tanggung Jawab Akan muncul banyak pertanyaan pada diri seseorang, "Aku hidup untuk apa?" "Aku mau jadi apa?" "Apa yang aku cari?" "Aku salah ga ya milih keputusan itu?" "Kok hidupku gini-gini aja ya..." "Kapan aku bisa sesukses dia?" Sebenarnya, tidak ada yang salah dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, tergant