Langsung ke konten utama

MCU Gratis di Hari Ulang Tahun, Kok Bisa? Ini Pengalamanku!

Ulang tahun biasanya identik dengan kejutan, kado, dan perayaan kecil bersama keluarga atau teman. Tapi siapa sangka, tahun ini saya mendapat hadiah yang belum pernah didapat sebelumnya: Medical Check-Up (MCU) gratis dari pemerintah!

Banyak dari kita mungkin jarang melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Entah karena kesibukan, merasa masih sehat, atau khawatir dengan biayanya. Padahal, Medical Check-Up (MCU) sangat penting untuk mendeteksi dini kondisi kesehatan sebelum menjadi masalah serius. Nah, menariknya, kali ini pemerintah melalui puskesmas maupun rumah sakit pemerintah dalam rangka kampanye kesehatan nasional memfasilitasi masyarakat untuk MCU gratis, alias nol biaya. Beritanya dapat diakses di sini.** 

**Untuk memastikan apakah program ini tersedia di daerahmu, coba cek ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat. Biasanya, informasi ini juga diumumkan melalui media sosial dinas kesehatan setempat.

Berhubung saya berulang tahun di bulan Januari dan program ini baru diluncurkan pada bulan Februari, jadi saya melakukannya di Februari, dan FYI, batas MCU adalah maksimum 30 hari setelah ulang tahun di tahun 2025. Oke.. langsung saja yaaa


Bagaimana Cara Mendapatkan MCU Gratis?

Prosesnya cukup mudah:

  • Mengunduh aplikasi mobile SATUSEHAT. Pastikan teman-teman sudah punya aplikasinya dan melengkapi profil ya!
  • Datang ke puskesmas pada jam kerja untuk melakukan verifikasi profil SATUSEHAT
  • Registrasi di meja pendaftaran dengan menunjukkan KTP dan kode akses profil pasien, untuk verifikasi profil pada aplikasi SATUSEHAT. Panduan bisa dilihat di sini

Cakupan MCU Gratis

Saya melakukan MCU di Puskesmas Karya Wanita Rumbai. Pengalaman yang saya bagikan kali ini mungkin saja beda ya dari teman-teman lainnya, menyesuaikan dengan fasilitas yang dimiliki di instansi kesehatan pemerintah di tempat tinggal masing-masing.

βœ… Pemeriksaan Dasar

Tahapan pertama ini cukup simpel. Petugas kesehatan mengukur tekanan darah, gula darah, berat badan dan tinggi badan (pemeriksaan lainnya seperti kolesterol, asam urat, disesuaikan dengan usia dan keluhan masing-masing). Hasilnya? Masih dalam batas normal, tapi ada sedikit PR untuk berolahraga karena jarum di timbangan menunjukkan... ya begitulah tidak perlu saya jelaskanπŸ˜†

βœ… EKG (Elektrokardiogram): Cek Kesehatan Jantung

Ini pertama kalinya saya melakukan EKG, saya diminta berbaring, lalu elektroda ditempelkan ke beberapa titik di tubuh, dan ada empat jepitan di tangan dan kaki. Prosesnya terbilang cepat.

βœ…  Pemeriksaan Gigi

Saat diperiksa, kondisi gigi saya sehat dan tidak ada yang berlubang, dan dokter gigi mengingatkan untuk rutin scaling minimal 6 bulan sekali.

βœ…  Konsultasi dengan dokter

Selanjutnya, saya menuju ke klaster 3 (Poli Umum) untuk wawancara kesehatan jiwa dan raga, selain itu dokter juga menyampaikan hasil EKG, serta saran kesehatan.

βœ…  Pemeriksaan Payudara

Setelah itu, saya juga mengikuti pemeriksaan payudara klinis untuk mendeteksi ada tidaknya benjolan atau kelainan. Dokter mengonfirmasi apakah saya rutin melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) di rumah.

βœ…  IVA Test: Cegah Kanker Serviks

Selanjutnya, saya mengikuti pemeriksaan terakhir, yaitu IVA Test (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) untuk mendeteksi kanker serviks. Prosesnya cukup cepat dan sedikit mendebarkan. Alhamdulillah, hasilnya negatif, artinya tidak ada tanda-tanda kanker serviks. Oh iya untuk wanita yang sudah menikah, pastikan tidak HB 1x24jam dan tidak dalam kondisi menstruasi yaaa..

Setelah menjalani seluruh rangkaian MCU, saya diarahkan untuk menunggu di Tata Usaha. Setelah menunggu sekitar 10 menit, surat keterangan hasil pemeriksaan pun keluar dan bisa saya bawa pulang.

Saya semakin sadar bahwa menjaga kesehatan bukan hanya soal merasa "tidak sakit", tetapi juga soal deteksi dini dan pencegahan. Banyak penyakit yang bisa dicegah jika kita rutin melakukan pemeriksaan seperti ini. Jadi, kalau ada kesempatan MCU gratis di daerahmu, jangan ragu untuk ikut! baik laki2 maupun perempuan, dan dari segala usia. Untuk pemeriksaan kesehatan nya juga berbeda-beda, yang saya share kondisinya untuk perempuan yang sudah menikah.


*Info tambahan = di Puskesmas juga melayani pemasangan KB ya..
  • KB Implan, biayanya 140.000
  • KB IUD, biayanya 120.000
Syaratnya = jika ganti KB bisa langsung, jika dalam kondisi tidak KB, bisa datang setelah menstruasi selesai (KB Implan), dan saat menstruasi (KB IUD)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Disiplin, Kebersamaan, Cinta (Lokasi) Lingkungan, Hati-hati Terjebak!

Hi, glasses-B ! Untuk pembaca baru, Bela ucapkan selamat datang dan semoga tulisan di blog ini memberi manfaat. Pada kesempatan kali ini, Bela akan bahas tentang semboyan yang selalu diagung-dan-digaungkan di sebuah kampus di Rumbai, Pekanbaru -  Politeknik Caltex Riau  (PCR) "Disipilin, Kebersamaan, Cinta  Lokasi   Lingkungan" Sumber: google.com Teman-teman mahasiswa, alumni, atau bahkan staf PCR pasti udah sering dengar semboyan super ini. Semboyan yang tidak bosan-bosannya disampaikan dalam setiap kesempatan, dan akan teman-teman dengar saat pertama kali menjadi mahasiswa baru (maba) di kampus ini, sampai seterusnya. Semboyan ini bukan untaian kata biasa, melainkan sudah menjadi citra PCR yang akan terus selalu dijaga dan dilestarikan oleh seluruh civitas akademika PCR. Uniknya, banyak mahasiswa atau alumni yang kemudian seiring berjalannya waktu diplesetkan menjadi Disiplin, Kebersamaan, Cinta Lokasi . Plesetan ini bukan tanpa alasan, jika dilihat dari banyaknya ...

I'm Just a Mom πŸ“

Hai.... Jumpa lagi! Setelah beberapa bulan lama nya tidak menulis, lumayan bingung rasanya mau menuliskan apa di tengah-tengah kesibukan aktivitas rumah tangga, perkuliahan, riset, dan lain sebagainya.  Setelah beberapa bulan pasca melahirkan, saya kembali merasakan drama, naik-turun, dan serunya jadi Ibu yang punya bayi. Bayi yang lahir ke dunia ini pada tanggal 15 Agustus 2023, atas izin Allah dimudahkan segala prosesnya. Dan tepat 1 Minggu setelahnya, bayi dengan tubuh mungil itu sudah harus saya titipkan ke Ibu saya di rumah, 5-8 jam lamanya (hampir) setiap hari. Sebenarnya, ini bukan kali pertama saya 'meninggalkan' anak. Tahun 2019, saat usia anak pertama saya 7 bulan, saya diterima bekerja di salah satu kampus. Hanya saja, kali ini terasa lebih awal. Jadi, kalau saat ini orang-orang bertanya apakah saya sedih meninggalkan bayi di rumah, saya bingung harus menjawab apa. Apa ekspektasi orang atas jawaban yang akan saya berikan? Dari 2 pengalaman 'meninggalkan' anak...